Persyaratan Suhu Dan Kelembapan Untuk Budidaya Jamur Laik

Persyaratan Suhu Dan Kelembapan Untuk Budidaya Jamur Laik

Seperti yang Anda Ketahui Jamur yang dapat dimakan biasanya lebih menyukai kondisi iklim yang hangat dan lembab.

Setiap spesies jamur pangan mempunyai kebutuhan dan tingkat adaptasinya masing-masing terhadap faktor abiotik (suhu dan kelembaban).

Oleh karena itu, Anda perluHengko'Sprobe sensor suhu dan kelembabanuntuk memantau perubahan data suhu dan kelembaban setiap saat.

 

pemeriksaan sensor

 

1. Suhu.

Pertumbuhan dan reproduksi jamur pangan dilakukan pada suhu tertentu, suhu sesuai, dan aktivitas vitalnya kuat. Di bawah atau di atas suhu yang sesuai, vitalitasnya akan berkurang atau melambat.

Dengan menggunakan termometer, menurut suhu optimal yang dibutuhkan miselium yang dapat dimakan, dapat dibagi menjadi tiga kategori.

Jenis suhu rendah:Suhu optimum adalah 24℃~28℃, seperti jamur taman, jamur geser, jamur pinus, dan suhu minimum 30℃.

Jenis suhu sedang: suhu optimal 24℃~30℃, seperti jamur, jamur shiitake, jamur perak, dan jamur hitam, suhu maksimum 32℃~34℃.

Jenis suhu tinggi:suhu optimal adalah 28℃~34℃, seperti untuk jamur merang, dan fu ling, dan suhu minimum adalah 36℃.

Berdasarkan hubungan antara diferensiasi zigotik (awal protoplas) dan suhu, jamur yang dapat dimakan dapat dibagi menjadi dua kategori.

A. Tipe suhu rendah. Suhu maksimum tidak boleh lebih tinggi dari 24℃, dan suhu optimal harus lebih rendah dari 20℃, seperti jamur shiitake, jamur taman, jamur, dan jamur pipih spora ungu.

B. Tipe suhu sedang. Suhu maksimum bisa melebihi 30℃, dan suhu optimal harus lebih tinggi dari 24℃, seperti jamur jerami, jamur teri, jamur abalon.

jamur

Secara umum suhu optimum untuk perkembangan substrat lebih rendah dibandingkan suhu optimum untuk pertumbuhan miselium. Menurut hubungan antara perubahan suhu dan pertumbuhan serta perkembangan substrat, jamur yang dapat dimakan dapat dibagi menjadi

1) Soliditas suhu konstan, yaitu mempertahankan suhu konstan tertentu dapat membentuk substrat. Misalnya jamur taman, jamur merang, kepala monyet, jamur hitam, jamur jerami, dll.

2)Fruktifikasi suhu variabel, yaitu substrat terbentuk hanya ketika suhu berubah; substrat tidak mudah terbentuk pada kondisi suhu konstan. Seperti shiitake dan jamur pipih.

Karena zigot mengandung lebih banyak senyawa organik, seperti protein dan gula, dibandingkan miselium, kandungan airnya sangat tinggi dan sangat rentan terhadap patogen. Oleh karena itu, suhu tempat terjadinya zigot harus dikontrol sedikit lebih rendah selama proses budidaya.

Sensor suhu dan kelembaban HT803

2. Kelembapan dan kelembapan.

Karena jamur yang dapat dimakan itu seperti organisme lembab, baik itu perkecambahan spora atau pertumbuhan miselium, substratnya memerlukan kelembaban dalam jumlah tertentu dan udara cukup lembab. Tanpa kelembapan, tidak ada kehidupan. Jamur yang dapat dimakan membutuhkan kelembapan pada semua tahap pertumbuhan dan perkembangannya, dan benihnya membutuhkan lebih banyak air. Air terutama berasal dari bahan budidaya, dan hanya jika substrat mengandung cukup air barulah benih dapat terbentuk.

Bahan budidaya sering kali kehilangan kelembapan melalui penguapan atau pemanenan, sehingga penyemprotan biasanya dilakukan sesuai kebutuhan. Algoritma kadar air menghitung persentase air dalam bahan basah. Secara umum kadar air bahan budidaya yang cocok untuk pertumbuhan jamur pangan adalah sekitar 60%. yang dapat dipantau olehsensor suhu dan kelembabanuntuk waktu yang lama.

 

Masih Ada Pertanyaan Ingin Tahu Lebih Detail UntuknyaMonitor Pemantauan Kelembaban, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami Sekarang.

Anda Juga BisaKirimkan Email kepada KamiLangsung Sebagai Berikut :ka@hengko.com

Kami Akan Mengirim Kembali Dalam 24 Jam, Terima Kasih untuk Pasien Anda!

 

 https://www.hengko.com/


Waktu posting: 05-Sep-2022